Soppeng, Bugissulsel.com – Sebuah tragedi memilukan terjadi di Situs Petta Bulu Matanre, Desa Mattabulu, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, pada Minggu siang (3/11) kemarin.
Hujan deras disertai angin kencang dan petir menyebabkan tumbangnya dahan pohon besar di lokasi tersebut, menewaskan 9 orang dan melukai 15 lainnya.
Tragedi ini bermula saat sejumlah pengunjung datang ke Situs Petta Bulu untuk berziarah dan melakukan sesajian di sekitar pohon besar yang menjadi objek wisata religi.
Saat cuaca mendadak buruk, beberapa dahan besar pohon tersebut tumbang, menimpa para pengunjung yang tengah berada di pondok dekat pohon.
Situasi langsung berubah kacau saat pengunjung lainnya berhamburan menyelamatkan diri.
Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak, langsung turun tangan mengevakuasi para korban dan memberikan bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Dalam pernyataan resminya, Bupati Kaswadi menyatakan duka cita mendalam atas kejadian ini dan menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan yang terbaik untuk membantu semua korban dan keluarga yang ditinggalkan.
"Tim kami telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi dan memberikan bantuan medis kepada yang membutuhkan. Kami juga akan melakukan peninjauan terhadap keselamatan di lokasi-lokasi wisata agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang," ungkap Kaswadi.
Kaswadi juga mengajak seluruh masyarakat untuk berdoa bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan, serta memberikan dukungan kepada petugas medis dan relawan yang bekerja keras di lapangan.
Saat ini, tim SAR dan relawan masih berada di lokasi untuk melakukan pemantauan dan memberikan bantuan yang diperlukan.
Pemerintah Kabupaten Soppeng menghimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi bencana alam lainnya.
Tragedi ini mengakibatkan 9 orang meninggal dunia, terdiri dari 6 orang perempuan dan 3 orang laki-laki.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, nama korban yang meninggal adalah, Wa Menneng, Agus, Yangke, Sitti Rabiah, Mannuri Lesu Ikada, Nurtasia, Asse yang merupakan warga Sewo, serta Karyati dan Rosmini yang berasal dari Lawo.
Sementara itu, lima belas korban yang mengalami luka-luka saat ini mendapatkan perawatan di RSUD Latemmamala Soppeng. Untuk nama yang mengalami luka-luka belum diketahui pasti.
Pemerintah Kabupaten Soppeng akan melakukan peninjauan menyeluruh terhadap lokasi-lokasi wisata di wilayahnya untuk memastikan keselamatan pengunjung dan mencegah terulangnya kejadian serupa.
Selain itu, upaya edukasi dan sosialisasi mengenai mitigasi bencana alam akan terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Tragedi pohon tumbang di Situs Petta Bulu Matanre menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam.
Kejadian ini juga menunjukkan pentingnya langkah-langkah preventif dan mitigasi untuk meminimalisir risiko dan melindungi keselamatan masyarakat.
(Penulis: A.Cakra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar